Sabtu, 02 Juni 2012

rindu

Biru, langit tetap biru... Ia sudah bosan di sini. Terduduk di bangku panjang, menyaksikan banyak aktivitas. Yah.. menyaksikanya saja sudah terasa lelah.Namun ia tetap berada di sini,menunggu.Hingga sekian lama yang di tunggu tak juga datang... . . . Kali ini ia berada di tempat yang sama, di bangku panjang. Ia mengenakan jaket, dan membiarkan rambut panjangnya tergerai. Udara memang sedikit lebih dingin. Beberapa suara menyapanya yg hanya ia balas dengan senyum. Langit masih biru. Dan tidak ada tanda-tanda yang di tunggu akan datang. Karenanya ia memilih berdiri dan pergi . . . Kali ini ia memakai t-shirt polos berwarna pastel dan celana jins. Ia mengeluarkan ponsel dari saku dan kemudian mulai memainkan jemarinya. Terselip senyum sekilas membaca nama yg tertera di atas gambar amplop kuning. Wajahnya cerah menadah ke langit, namun berubah muram ketika membaca isinya. Ia pergi, menjauhi bangku itu... . . . Kembali ia berada di sini. mengenakan kaos putih lengan panjang, udara semakin dingin seiring angin yang mengusap wajahnya.Wwajahnya tak ceria, juga tak muram, dingin, dari palung matanya terlihat emosi-emosi yg ia simpan. Ia tertunduk menikmati udara yang perlahan mengoyahkannya. Tapi ia tetap di sini, meski waktu mengingatkanya.. lama,lama ia di sana.. Ia merasa ada seseorang mendekatinya, tapi ia tak tertarik mengangkat wajahnya. Hingga seseorang yang datang itu menyebut namanya. Lembut,penuh kasih... Ia mendongak, matanya bertemu dg mata -yang-datang-, dengan cepat dan sigap ia memeluk tubuh -yang-datang- . yang di peluk hanya diam.. "aku tau kau akan datang, kau pasti menepati janji." ucapnya serak. Namun yg di ajak bicara tak bersuara. "bagaimana di sana? indah? kau pasti menyukainya." ia berbicara tiada henti. kini yg ia ajak bicara hanya tersenyum. "aku ingin pergi kesana bersamamu,aku merindukammu. aku tak kuat jika terus memikirkan keadaanmu disana. yah.. walau aku yakin kau pasti bahagia", yang di ajak bicara tetap tersenyum. "kau tak ingin menyampaikan sesuatu? atau ceritakan padaku bagaimana disana" ia tetap dengan riang bertanya "baiklah, bagaimana jika aku saja yang bercerita? aku menunggumu di sini sejak beberapa hari yang lalu, aku yakin kau pasti akan datang. dan ternyata kau datang. aku sangat senang" wajahnya berseri "kemarin aku juga ke tempatmu, aku membawakanmu mawar putih. kau sudah lihat? indah bukan? itu mawar yang ku tanam sendiri ^^ mungkin lusa aku akan ke tempatmu lagi " tetap tak ada tanggapan lebih dari sebelumnya "kenapa kau hanya diam? kau tak suka disini?" yang ditanya tak menjawab , justru mendekat dan kemudian memeluk. Ia mungkin lelah bercerita, sehingga hanya diam. ia menangis.. "kau janji datang 3hari yg lalu, tapi kau tak ada, aku bersabar. esoknya pun kau tetap tak datang, hingga kemarin seseorang memberitahuku kau pergi. kenapa tak pamit denganku? kenapa aku harus tau dari orang lain? kenapa aku yg terakhir tau?" suaranya serak karena tangisnya.. "kau takut aku tak mengijinkanmu? aku menyayangimu.. aku menyetujui apapun maumu" wajahnya terlihat lelah. ia terduduk di bangku. Ia menghela nafas panjang "aku selalu mendoakanmu dari sini. rajinlah kau bertamu di mimpiku,dan semoga kau menikmati tempatmu di sana. surga pasti indah bukan? :) kelak jika saatnya aku, aku akan menemuimu. pasti" perlahan emosinya menurun dan yang di hadapanya pun tersenyum kemudian menghilang...